forayya.com – Anak - anak seringkali secara alami memiliki energi tinggi dan antusiasme yang meluap-luap, tetapi mereka juga cenderung mudah lupa. Lupakan pekerjaan rumah, lupa pada instruksi yang baru diberikan, atau bahkan lupa di mana mereka meletakkan mainan mereka, bisa menjadi hal yang umum. Berikut ini ada beberapa penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab anak sering lupa.
Otak anak yang masih dalam tahap perkembangan mungkin tidak seefisien otak orang dewasa dalam hal mengingat dan mengorganisir informasi. sehingga wajar jika mudah lupa. Struktur otak yang terkait dengan memori, seperti hipokampus dan prefrontal cortex, terus berkembang sepanjang masa kanak-kanak dan remaja. Seiring pertumbuhan dan perkembangan struktur otak ini, anak-anak biasanya akan mengalami peningkatan dalam memori mereka.
Sifat alami anak-anak yang cenderung mudah berpindah dari satu aktivitas ke lainnya juga dapat menyebabkan mereka mudah lupa. Anak-anak sering kali kehilangan fokus karena mereka sangat ingin mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka, mencoba hal baru, dan bergerak dengan cepat dari satu tugas atau permainan ke yang lain. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk mempertahankan konsentrasi, yang pada gilirannya bisa berpengaruh pada memori mereka.
Rutinitas dan struktur dapat membantu memperkuat memori dan keterampilan organisasi anak agar tidak mudah lupa. Tanpa rutinitas yang konsisten, anak-anak mungkin merasa lebih sulit untuk mengingat informasi atau tugas apa yang perlu mereka selesaikan.
Untuk mengatasi tantangan ini, orangtua dan pengasuh dapat membantu anak-anak mereka dalam memperkuat memori dan keterampilan organisasi mereka. Mengajarkan anak-anak cara membuat daftar tugas, membantu mereka dalam membuat rutinitas yang konsisten dan memberikan mereka waktu untuk beristirahat dan melepaskan energi secara teratur.
Dan yang terpenting adalah bagaimana ibu bisa memenuhi kebutuhan nutrisi untuk anak, terutama kebutuhan protein yang berguna untuk pertumbuhan otak anak. Sebagai Smart Parents, Anda dapat memberikan makanan dengan protein dan omega 3 dalam makanan si kecil. Mulai dari kandungan protein atau lauknya bahkan hingga ke seasoningnya.
Forayya Protein Glutamate bisa menjadi alternatif bagi smart parents untuk mengurangi konsumsi MSG dan bahan kimia buatan lainnya pada anak. Dengan kandungan tinggi protein, asam amino, zink, omega 3, EPA & DHA serta tidak menyebabkan alergen, bumbu ini sangat aman dikonsumsi untuk anak usia diatas 6 bulan.
Jadi, jika Anda merasa frustrasi karena anak Anda mudah lupa akan suatu hal, ingatlah bahwa hal ini adalah bagian alami dari perkembangan mereka. Dengan sabar dan penuh pengertian, Anda dapat mendukung anak Anda dalam meningkatkan kapabilitas memori mereka.
Temukan banyak artikel lengkap dan menarik lainnya seputar MPASI pada link ini.