Forayya.com - Banyak yang menduga bahwa nasi telah menjadi makanan pokok bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Namun, ternyata ada fakta yang lain. Berdasarkan penelusuran arkeologi dan relief pada Candi Borobudur, nasi tidak dibudidayakan di Indonesia sampai abad ke-6 M. Sebelumnya, makanan pokok masyarakat adalah sagu, terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Sagu penuh dengan karbohidrat dan bernilai ekonomi tinggi.
Relief Candi Borobudur menggambarkan berbagai aspek kehidupan, termasuk proses produksi sagu. Dalam relief tersebut, bisa dilihat adegan membelah pohon sagu, mengekstrak isi batang menjadi tepung sagu, hingga menyajikan dan mengonsumsi hasil ekstraksi tersebut. Dari sinilah kita dapat memahami bahwa sagu memiliki peranan penting dalam diet masyarakat Indonesia pra-sejarah.
Sagu tidak hanya dihargai sebagai makanan pokok tradisional, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan luar biasa:
Meski nasi putih telah menjadi makanan pokok dominan di Indonesia, bukan berarti sagu tak memiliki kelebihan. Beberapa keunggulan sagu meliputi:
Melihat fakta dan data, sagu ternyata memiliki berbagai manfaat yang tak kalah dengan nasi putih. Dari segi sejarah, sagu memiliki tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia pra-sejarah. Dari sudut pandang kesehatan, sagu dapat menjadi alternatif makanan pokok yang lebih sehat, terutama bagi mereka yang memerlukan diet rendah gula, rendah lemak, dan tinggi serat. Mengingat manfaat dan kegunaannya, sudah saatnya sagu kembali mendapat perhatian dan apresiasi sebagai bagian dari warisan kuliner bangsa. Untuk Info Selengkapnya Klik Link Disini.